Sebuah Impuls dari Sebuah Senyuman

Beningnya gutasi plantae meniti langkah di tepian folium hijau

Kala bayangan itu jatuh tepat di retinaku

Seperti sebuah impuls yang mengalir perlahan

Semuanya menari-nari di ensafalon

Seperti sebuah jaringan meristem

Rasa itu terus tumbuh

Dopamin,Norepinefrin,dan Sorotonin tak hentinya melantunkan nyanyian

Oh... indahnya…

Hepar ini menjadi candu

Hingga cor memompa darah ini lebih cepat

Mata pun enggan tuk dipejamkan

Sebuah impuls dari sebuah senyuman indah seperti korola

Ku ingin kita terus seperti nukleotida senantiasa berpasangan

Biarlah waktu yang memaknai semua

Biarlah RNA_t ku itu membawa asam amino cintamu

Sesuai dengan kode yang dibawa RNA_d mu ke ribosom jiwaku

Hingga semuanya tertata rapi dan ku temukan protein cinta kita

M y Lovely

Waktu itu tepat tanggal 5 Februari 2011. Hari yang membuat hatiku merasa sangat bahagia. Akhirnya aku menemukan seseorang yang dapat meluluhkan hati ini. Setelah sekian lama aku terpuruk dan merasa enggan jatuh cinta lagi.
Ia adalah seorang pria lucu, yang membuat hati ku seolah berbunga di musim dingin. Aku merasa tenang dan bahgia di dekatnya...
Jujur aku mulai sangat menyayangi dirinya. Aku telah menata mimpi dalam angganku untuk dapat hidup dengan dirinya... Semoga....
Aku berharap aku bisa....

Catatan Bening di Kampus Kuning

Kala itu …

Surya datang terlalu dini menyepuh

Sesayup gemuruh nyanyian di beningnya hari

Mewarnai merdu kampus kuning ini

Aku tersentak !!!

Barisan aksara menggema dunia

Mengalun dari tiap bibir mereka

Senyapkan nuansa riuh ria

Getarkan tiap tungkai tegak sunyi

Ada makna bertandang berkisah

Basahi tiap hati yang kosong

Goreskan catatan kecil di buku kehidupan baru

Temui warna-warni  harum bunga persahabatan

Inilah catatan yang aku bingkiskan

Catatan bening di kampus kuning

Sebuah catatan tentang kehidupan

Mungkin kan slalu ku kenang

Iringi langkah hidup masa depan

Yang Kutuliskan

Aku mengeja kata dari tiap senyuman mu

Aku menghangatkan hari–hari bersama mu

Dari setiap sinar cahaya rona bahagia mu

Aku merangkai titik embun

Dari tiap duka yang kau bagi

Dan menjadikannya pelangi di atass mentari pagi